Subnetting adalah pembagian suatu jaringan menjadi lebih kecil untuk mempermudah dalam pengelolaan jaringan. Subnetting dapat menjadi solusi untuk mengurangi adanya tubrukan dalam jaringan, kemudian juga efisiensi, dan pengoptimalan dalam proses pengiriman data dalam jaringan.
Masing-masing host komputer dalam jaringan yang dilakukan subnetting mempunyai host address. Lalu ada network address yang dapat diibaratkan jalan pada suatu subnetting, dan broadcast address yang bertugas mengirimkan pesan ke seluruh host dalam satu subnetting.
Sedangkan subnet mask adalah angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network address dengan host address, yang dapat menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam jaringan dengan satu segmen. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis kelas) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap node TCP/IP.
Subnet mask default dibuat berdasarkan kelas-kelas alamat IP. Tabel di bawah ini berisi beberapa subnet mask default:
CLASS | OKTET PERTAMA | SUBNET MAS DEFAULT | PRIVATE ADDRESS |
A | 1-127 | 255.0.0.0 | 10.0.0.0-10.255.255.255 |
B | 128-191 | 255.255.0.0 | 172.16.0.0-172.31.255.255 |
C | 192-223 | 255.255.255.0 | 192.168.0.0-192.168.255.255 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar